Rabu, 31 Juli 2013

Buat bapak.



To the man i love
Tulisan ini saya tulis untuk seorang laki-laki dewasa yang telah membuat saya terjatuh beberapa kali ke hatinya
Maafkan intan yang cuma bisa merepotkan di segala perbuatan yang intan lakukan baik secara langsung maupun tidak. Intan tau Bapak pasti berusaha menyanggupi semuanya, apalagi jika itu berhubungan dengan sekolah.
Bapak yang selalu perhatian menanyakan bagaimana ujiannya berlangsung, sulitkah, serta yang begitu penasaran karena mengharapkan suatu kabar baik pada hari pengumumannya.
Yang tidak pernah intan lupa adalah ketika Bapak masuk ke dalam kamar Intan untuk melongok anaknya yang sedang termenung di meja belajar mengaharapkan ilham dengan ikhtiar seadanya, Bapak yang juga sebenernya intan tau ingin membagi beban dengan juga ikut mengerjakan buku sbmptn ketika intan sibuk dengan buku yang lain  meskipun ternyata beberapa jawabanmu salah dan aku menertawaimu dari belakang.
Bapak yang ketika kita sedang menonton tv dengan alas tikar sederhana mengusap kepalaku atau menggelitik kakiku ketika aku berkata salah mengenai apa yang terjadi di tv, yang intan lakukan hanya menghiraukannya. 
Bapak yang tiba-tiba ingat dengan teman sepermainan Intan meskipun, tidak mengingat nama mereka. 
Bapak yang terlalu hati-hati ketika akan melakukan sesuatu tapi akan berubah 180 derajat jika itu menyangkut tanggung jawabnya, lekas beliau bekerja. 
Bapak, maafkan intan yang gabisa bermanis cantik seperti anak perempuan lainnya ketika terhubung melalui telepon kepadamu, dan engkau berkali-kali mengeluhkan itu.
Mungkin bapak harus mengajari intan lagi dari awal bagaimana berbicara dengan baik kepada bapak, intan cuma canggung, karena sejak dulu tidak pernah terbiasa menjadi manja dihadapanmu. 
Tapi bapak ngga perlu mengajari intan dari awal tentang bagaimana harus mencintai. Karena apapun yang terlihat betapapun buruknya intan, intan selalu cinta sama bapak meskipun secara lisan akan terdengar sangat sakral jika diucapkan karena kita tidak pernah terbiasa dengan ritual semacam itu. 
Terima kasih banyak atas segala hal yang telah bapak usahakan untuk intan, hingga tak terasa anakmu ini sekarang akan menjejaki tanah perkuliahan, terpisah dari keluarga dan akan menjadi momen langka untuk bisa melakukan hal-hal diatas sesering dulu. Dan bodohnya, pernahkan intan menguapkan terima kasih? Mungkin lisan belum terucap tapi izinkan intan melakukan yang terbaik selagi intan terpisah beberapa ribu kilometer dari rumah... Doamu akan sangat membantuku. 

Semoga Bapak menemukan tulisan ini dan mengetahui bahwa Intan yang ketus ini di telepon sangat menyangi Bapak. 
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar